Smart & Religious
Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sabtu, 31 Oktober 2015

Al Fusha Guncang Sumpah Pemuda

Santri Al Fusha Mengguncang Upacara Sumpah Pemuda


Rabu, 28 Oktober 2015 seluruh rakyat Indonesia memperingati hari sumpah pemuda. Sumpah pemuda merupakan kesadaran mulia para pemuda seluruh Indonesia. Dari bermacam-macam suku bangsa, ras, budaya, dan bahasa menjadi satu, yaitu Indonesia. diikrarkan dalam bentuk kata-kata bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu. Di ilhami dalam bentuk kesadaran, perbuatan, dan toleransi. Berkat adanya sumpah pemuda inilah kita sebagai bangsa Indonesia berdaulat, kuat, dan dipandang sebagai negara yang aman dan damai. Jauh dari perpecahan, jauh dari konflik, dan memiliki jati diri yang kokoh.
Peringatan hari Sumpah Pemuda kali ini kabupaten Pekalongan mengadakan upacara dengan mengangkat tema Revolusi Mental Untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi “Satu Untuk Bumi”. Sebuah tema yang sangat mulia. Tema ini mengandung arti inspiratif bagi kita kaum muda untuk melalukan revolusi mental menuju Indonesia yang lebih hebat.
Ada pemandangan yang berbeda dari peringatan kali ini. Ya, peringatan hari Sumpah Pemuda kali ini dimeriahkan oleh Marcing Band dan Karnaval Busana Batik Al-Fusha. Sebuah kesempatan yang jarang didapat oleh sekolah lain. Tidak tanggung-tanggung ratusan peserta Marcing Band lengkap dengan busana dan alat-alatnya di boyong dari Al-Fusha pagi-pagi demi memeriahkan acara tersebut. Marcing Band Al-Fusha menampilkan perform terbaiknya. Sebuah kolaborasi antara gerak dan musik dipadukan dengan apik. Tidak ketinggalan tim terompet dan atraksi dari 3 mayoret laki-laki membuat semua penonton bertepuk tangan.
Bukan Cuma itu, tim karnaval busana batik yang mewah diperagakan oleh santriwati SMK Al-Fusha juga membuat seluruh peserta upacara kagum dan semakin bangga dengan budaya batik Nusantara. Sebuah kain batik didesain dan dibuat menjadi busana yang bagus selain berhasil memenangkan kontes desain busana pada tahun sebelumnya juga berhasil membuat Bu Pati Pekalongan kagum dan meminta tim karnaval batik ini untuk tampil dalam acara ini.
“Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Sebuah kebanggan dan kehormatan dapat tampil di depan para pejabat kabupaten Pekalongan. Kami sudah mempersiapkan semuanya dengan matang selama 2 minggu ful tanpa henti latihan, karena kami ingin menampilkan yang terbaik”. Ucap salah satu santri dengan wajah penuh percaya diri dan ceria.
Acara kali ini dihadiri oleh Dandem 071/Wijayakusuma Kolonel Infantri Dwi Wahyu Winarto. SIP, dan pejabat dari Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, Dan Kota pekalongan. Ya, dalam acara kali ini diadakan gabungan dari 4 Kabupaten Dan Kota. Ada tujuan yang tersirat dari acara gabungan ini. Mengingat inti pokok dari sumpah pemuda adalah persatuan, kami ingin menunjukkan dan memberikan contoh bagi para pemuda khususnya bahwa persatuan itu indah, persatuan itu damai, dan persatuan itu adalah Indonesia”. ujar Kolonel. Kolonel juga berniat mengundang Tim Marcing Band untuk tampil di acaranya di lain waktu jika ada kesempatan.
Tidak cukup dengan itu, Marcing Band dan Karnaval Batik Al-Fusha setelah selesai acara, melaksanakan kirab keliling kantor Kabupaten Pekalongan untuk memperkenalkan budaya batik nusantara. Semoga dengan aksi ini kaum muda khususnya dapat menghargai, mecintai, dan menjaga budaya sebagai warisan yang tak ternilai oleh apapun. Jangan sampai budaya yang kita miliki diklaim oleh negara lain.
Hidup pemuda Indonesia..

Tidak ada komentar: