Santri Al Fusha Mengguncang Upacara Sumpah Pemuda
Rabu,
28 Oktober 2015 seluruh rakyat Indonesia memperingati hari sumpah pemuda.
Sumpah pemuda merupakan kesadaran mulia para pemuda seluruh Indonesia. Dari
bermacam-macam suku bangsa, ras, budaya, dan bahasa menjadi satu, yaitu
Indonesia. diikrarkan dalam bentuk kata-kata bertanah air satu, berbangsa satu
dan berbahasa satu. Di ilhami dalam bentuk kesadaran, perbuatan, dan toleransi.
Berkat adanya sumpah pemuda inilah kita sebagai bangsa Indonesia berdaulat,
kuat, dan dipandang sebagai negara yang aman dan damai. Jauh dari perpecahan,
jauh dari konflik, dan memiliki jati diri yang kokoh.
Peringatan
hari Sumpah Pemuda kali ini kabupaten Pekalongan mengadakan upacara dengan
mengangkat tema Revolusi Mental Untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi “Satu
Untuk Bumi”. Sebuah tema yang sangat mulia. Tema ini mengandung arti inspiratif
bagi kita kaum muda untuk melalukan revolusi mental menuju Indonesia yang lebih
hebat.
Ada
pemandangan yang berbeda dari peringatan kali ini. Ya, peringatan hari Sumpah
Pemuda kali ini dimeriahkan oleh Marcing Band dan Karnaval Busana Batik
Al-Fusha. Sebuah kesempatan yang jarang didapat oleh sekolah lain. Tidak
tanggung-tanggung ratusan peserta Marcing Band lengkap dengan busana dan
alat-alatnya di boyong dari Al-Fusha pagi-pagi demi memeriahkan acara tersebut.
Marcing Band Al-Fusha menampilkan perform terbaiknya. Sebuah kolaborasi antara
gerak dan musik dipadukan dengan apik. Tidak ketinggalan tim terompet dan
atraksi dari 3 mayoret laki-laki membuat semua penonton bertepuk tangan.
Bukan
Cuma itu, tim karnaval busana batik yang mewah diperagakan oleh santriwati SMK
Al-Fusha juga membuat seluruh peserta upacara kagum dan semakin bangga dengan
budaya batik Nusantara. Sebuah kain batik didesain dan dibuat menjadi busana
yang bagus selain berhasil memenangkan kontes desain busana pada tahun
sebelumnya juga berhasil membuat Bu Pati Pekalongan kagum dan meminta tim
karnaval batik ini untuk tampil dalam acara ini.
“Kami
sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Sebuah kebanggan dan kehormatan
dapat tampil di depan para pejabat kabupaten Pekalongan. Kami sudah
mempersiapkan semuanya dengan matang selama 2 minggu ful tanpa henti latihan,
karena kami ingin menampilkan yang terbaik”. Ucap salah satu santri dengan
wajah penuh percaya diri dan ceria.
Acara
kali ini dihadiri oleh Dandem 071/Wijayakusuma Kolonel Infantri Dwi Wahyu
Winarto. SIP, dan pejabat dari Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, Dan Kota
pekalongan. Ya, dalam acara kali ini diadakan gabungan dari 4 Kabupaten Dan
Kota. Ada tujuan yang tersirat dari acara gabungan ini. Mengingat inti pokok
dari sumpah pemuda adalah persatuan, kami ingin menunjukkan dan memberikan
contoh bagi para pemuda khususnya bahwa persatuan itu indah, persatuan itu
damai, dan persatuan itu adalah Indonesia”. ujar Kolonel. Kolonel juga berniat
mengundang Tim Marcing Band untuk tampil di acaranya di lain waktu jika ada
kesempatan.
Tidak
cukup dengan itu, Marcing Band dan Karnaval Batik Al-Fusha setelah selesai
acara, melaksanakan kirab keliling kantor Kabupaten Pekalongan untuk
memperkenalkan budaya batik nusantara. Semoga dengan aksi ini kaum muda
khususnya dapat menghargai, mecintai, dan menjaga budaya sebagai warisan yang
tak ternilai oleh apapun. Jangan sampai budaya yang kita miliki diklaim oleh
negara lain.
Hidup
pemuda Indonesia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar